Sabtu, 04 Juni 2011

postheadericon Filsafat Pengetahuan Mistik (ontologi, epistemologi dan aksiologi)

PENDAHULUAN
Di akhir abad ke-16 Rene Descartes menjadi tokoh pionir dalam lahirnya aliran rasionalisme. dengan metode skeptisnya, dia ingin mencapai kepastian. Maka dia merumuskan sendiri dengan istilah cogito ergo sum. Rasionalisme memandang budi atau rasio sebagai sumber dan pangkal dari segala pengertian dan pengetahuan, dan budilah yang memegang tampuk pimpinan dalam segala bentuk “mengerti”. Aliran rasionalisme berpendapat bahwa manusia sejak lahir telah dikaruniai idea oleh tuhan yang dinamakan idea innatae (ide bawaan).[1]
Sebenarnya aliran yang pertama ada adalah empirisme, empirisme ditokohi oleh Francis Bacon diantaranya, seorang tokoh empirisme yang hidup di abad ke-13. Aliran ini mengatakan bahwa bukanlah budi yang menjadi sumber dan pangkal pengetahuan, melainkan indra atau pengalaman. Aliran ini memandang bahwa filsafat tidak ada gunanya bagi hidup. Sedangkan yang berguna adalah ilmu yang diperoleh melalui indra, dan hanya pengetahuan inilah yang pasti benar. Kaum empirisme mengatakan, ketika lahir jiwa manusia putih bersih tidak ada bekal dari siapapun.[2]
Di samping rasionalisme dan empirisme masih ada aliran lainnya yaitu intuisionisme. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diperdiksi. Namun bagi Maslom intuisi merupakan pengalaman puncak.[3] Intuisi inilah yang menjadi pengetahuan mistik.
Lalu aliran yang selanjutnya adalah Positivisme. Positivisme merupakan suatu ajaran yang membatasi pengetahuan terhadap fakta pengalaman, dan menolak memulai spekulasi terhadap sifat-sifat pokok benda-benda. Dengan kata lain, suatu faham yang menyatakan, bahwa spekulasi harus diganti dengan pengujian dan pengalaman sistematis.[4] Tokohnya yang paling terkenal adalah Auguste Comte. Aliran inilah yang menjadi cikal bakal kelahiran ilmu pengetahuan.
PEMBAHASAN
A.             Ontologi Pengetahuan Mistik
1.      Hakikat Pengetahuan Mistik
Secara etimologi mistik merupakan perkara-perkara ghaib yang hanya difahami oleh minoritas manusia.[5] Adapun bila dikaitkan dengan agama ialah pengetahuan tentang tuhan yang diperoleh melalui meditasi atau latihan spiritual.[6]  pengetahuan mistik merupakan pengetahuan yang terlepas dari rasio dan indra. Pengetahuan mistik tidak dapat difahami rasio karena sasaran dari mistik itu sendiri bukan rasionalitas melainkan keyakinan. Pun juga mistik tidak bisa dibuktikan secara langsung tetapi harus melalui tahap-tahap yang rumit sehingga bisa dibuktikan secara empiris.
Namun seiring perkembangan zaman, pengetahuan mistik menjadi terkesampingkan, akibat dari positivisme dan kemajuan ilmu pengetahuan maka comte pun menganjurkan pola hidup sekuler dengan cara meninggalkan hal-hal yang berbau mistik ataupun agama karena merupakan anakronisme yang harus ditinggalkan. Dan orang yang masih berpegang pada agama merupakan ciri orang primitip.
2.      Struktur Pengetahuan Mistik
Dilihat dari segi sifatnya mistik dibagi menjadi dua, yaitu mistik biasa dan mistik magis. jika dalam islam, mistik biasa adalah tasawuf, karena tanpa mengandung kekuatan tertentu. Sedangkan mistik magis adalah sesuatu yang mengandung kekuatan tertentu. Magis ini dibagi dua, yakni magis hitam dan magis putih. Perbendaan yang sangat fundamental adalah dari segi filsafatnya. Magis putih selalu dekat hubungannya dengan tuhan, sehingga dukungan tuhan yang menjadi penentu. Sedangkan magis hitam erat hubungannya dengan kekuatan setan dan roh jahat. Menurut Ibnu Khaldun penganut magis hitam memiliki kekuatan di atas rata-rata, kekuatan mereka yang menjadikan mereka mampu melihat hal-hal ghaib dengan dukungan setan dan roh jahat.
B.                 Epistemologi Pengetahuan Mistik
1.      Obyek Pengetahuan Mistik
Yang menjadi obyek dari pengetahuan mistik adalah abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib termasuk tuhan, malaikat, surga, jin dan lain-lain. Ini semua merupakan obyek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik, karena kesemuanya tidak dapat dipahami oleh rasio.
2.      Cara Memperoleh Pengetahuan Mistik
           Pengetahuan mistik tidak diperoleh melalui indra ataupun melalui akal. Pengetahuan mistik diperoleh melalui rasa. Dalam agama samawi, salah satunya agama islam, cara untuk mendapatkan itu harus dengan cara membersihkan jasmani dan rohani terlebih dahulu. Agar unsur rohani bersih maka harus menghilangkan nafsu jasmani, diantara nafsu jasmani yang paling dominan adalah nafsu kelamin dan nafsu perut. Karena keduanya inilah yang akan menyebabkan banyak orang memasuki siksa tuhan di akhirat.
           Dalam pandangan para sufi, cara memperoleh pengetahuan mistik disebut juga thariqat yang terdiri dari maqam-maqam untuk menggapai tuhan. Pada umumnya cara untuk memperoleh pengetahuan mistik adalah latihan yang disebut juga riyadhah. Dari sinilah manusia memperoleh pencerahan yang dalam tradisi tasawuf disebut dengan istilah ma’rifah.
           Begitu pula dengan pengetahuan mistik yang di luar regional agama , cara untuk mendapatkannya adalah latihan batin.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode untuk mendapatkan pengetahuan mistik adalah latihan.
C.              Aksiologi Pengetahuan mistik
Manfa’at Pengetahuan Mistik
Setiap segala sesuatu pasti mempunyai dua unsur, salah satunya adalah kegunaan. Tidak mungkin pengetahuan mistik dapat berkembang dan diikuti oleh banyak orang  jika tidak memiliki keguanaan. Kegunaan dari pengetahuan mistik itu sendiri mencakup area yang sangat luas.
Orang yang  paling banyak mengetahui kegunaan dari pengetahuan mistik adalah orang yang memiliki pengetahuan mistik itu. Makanya pengetahuan mistik bersifat subjektif. Di kalangan ummat islam pengetahuan mistik dapat menentramkan jiwa yang terusik. Bahkan bisa menemukan kenikmatan yang besar ketika orang islam dapat merasakan manisnya iman. Mungkin di sinilah Karl Marx menyebutnya agama sebagai candu bagi pemeluknya. Karena orang akan lebih banyak mengadu kepada tuhan daripada mencari jalan keluar dari masalahnya.
Padahal dalam konsep ajaran islam ada yang dinamakan tawakal. Menyerahkan permasalahan kepada tuhan setelah sebelumnya berusaha. Dan dengan tawakal itu orang akan merasakan tenang dalam jiwanya.
Mistik dapat mengatasi masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh filsafat dan ilmu pengetahuan. Seperti halnya orang yang sedang mengalami kegalauan hati, bila berobat ke dokter, maka dokterpun akan sulit mendiagnosa penyakitnya, bahkan ada yang menyuruh pasiennya agar pergi ke dukun saja.
Dalam menyelesaikan masalah, mistik tidak melalui proses indrawi dan tidak melalui proses rasio. Dan ini berlaku untuk semua jenis mistik, baik mistik hitam maupun mistik putih seperti yang banyak dikenal oleh mayoritas manusia.
Hampir seluruh agama di dunia mengakui adanya kehidupan mistik, termasuk jenis-jenis mistik yang mengandung kekuatan magic. Jadi ada dua macam mistik, yaitu mistik yang biasa dan mistik magic. Istilah mistik menunjukan kegiatan spiritual tanpa penggunaan rasio. Ini berlaku pada kedua macam mistik itu. Sedangkan mistik magic mengandung tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh penggunanya.
Kuroisitas manusia yang mendorong dirinya untuk mengetahui perkara-perkara ghaib semakin mengukuhkan adanya kehidupan mistik. Sejak zaman primitif sampai zaman modern ini mistik masih tetap digunakan meskipun dalam kondisi tertutup.
Nampaknya mistik sangat erat kaitannya dengan kehidupan beragama. Dan ini terbukti dari dimasukkannya agama ke dalam ranah pengetahuan mistik. Setiap manusia jelas membutuhkan kegiatan spiritual. karena menurut Danah Zohar dalam diri manusia itu terdiri unsur god spot (sel ketuhanan), maka lahir spiritual question (SQ) yang melengkapi IQ dan EQ.
PENUTUP
1.                  Kesimpulan
Seperti Pengetahuan Sain dan Pengetahuan Filsafat, maka Pengetahuan Mistikpun mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu. meski mistik lebih bersifat batiniyah, ghaib dan terkadang rasional dan empiris, tapi mistik bisa dijelaskan secara ilmiah namun melalui proses yang sangat panjang..

2.   Saran-saran
Setelah kami (penulis) mencoba mengeksplorasi Pengetahuan Mistik lewat makalah ini, maka kami menyarankan:
·         Agar manusia tetap menjaga pengetahuan mistik, karena manusia memiliki sel ketuhanan yang erat kaitannya dengan tuhan.
·         Agar menggunakan Pengetahuan Mistik sesuai dengan kapasitasnya dan untuk jalan kebaikan
·         Untuk perbaikan makalah ini, maka kritik dan saran sangat kami harapkan,


[1] Dasar-dasar filsafat. Suparlan Suhartono
[2] ibid
[3] Filsafat ilmu sebuah pengantar popular,  Jujun Suriasumantri
[4] Kamus ilmiah serapan, KamarulZaman
[5] Kamus ilmiah serapan, KamarulZaman
[6]Filsafat Ilmu Mengurai Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Pengetahuan, Ahmad Tafsir
Share

0 komentar:

About Me

Foto Saya
Fahmi Faneja
Fundamental, Sosialis, Sekuler dan Liberal....
Lihat profil lengkapku
FAHMI FANEJA. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut