Rabu, 29 Oktober 2014

postheadericon PRESIDENKU TAK LAGI GLAMOR



            Ada yang menarik selama enam hari terakhir, terhitung sejak Senin, 20 Oktober 2014 hingga kini, Sabtu, 25 Oktober 2014. Ya, berita seputar Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo atau yang lebih dikenal sebagai Jokowi menjadi berita pada infotainment di salah satu stasiun TV swasta Nasional.
            Tidak hanya sang Presiden, istri berserta ketiga anak beliaupun tak luput dari sorotan kamera pencari warta. Ibu Negara, Iriana  yang kerap diberitakan tampil apa adanya, seperti sang suami. Anak pertama, Gibran Rakabuming Raka yang sibuk mengurus perusahaannya di Solo, hingga tak bisa ikut berkampanye bersama sang ayah. Anak kedua, Kahiyang Ayu yang santer diberitakan ikut test Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Solo. Sementara anak terakhir, Kaesang Pangarep  yang masih menjalankan studi perkuliahannya di Singapoore dan aktif nge-Blog.
            Segala bentuk kegiatan sang Presiden beserta keluarganya memang sedang massif diberitakan. “Presiden yang tak sama dengan Presiden pendahulunya”, + begitulah ungkapan dalam infotaiment tersebut. Memang jika dilihat dari cara berpakaian dan pola hidup, Jokowi jauh dari kesan glamor seperti keenam presiden sebelumnya. Sosoknya yang hangat, low profile dan sederhana menambah kesan bahwa orang nomor satu di Negara ini sangat  dekat dengan rakyat. Bahkan setiap kali ditanya oleh wartawan, tak jarang jawabannya mengundang tawa renyah dan jauh dari kesan formal.
            Tiada yang salah dengan kepribadian Presiden yang begitu dielu-elukan pendukungnya ini. Karena memang sifat dan sikapnya demikian adanya, dekat dengan siapapun. Namun dalam hemat penulis, jika seorang kepala Negara terlalu diekspos sedemikian rupa, rasa-rasanya hilang wibawanya. Sosok sederhananya memang mengundang decak kagum, tapi jika semua tentang beliau selalu angkat ke layar kaca secara intens, maka hal itu sedikit menghilangkan kharismanya.
            Memang benar, Presiden kita tak  glamor, namun Presiden kita sekarang adalah selebriti, yang setiap aktifitasnya menjadi konsumsi publik. Ada apa dengan pemberitaan sang Presiden yang tiada hentinya ini? Apakah ini sebagai bentuk berita tandingan? Mengingat Kabinet Trisakti yang hingga kini masih belum terbentuk. Ataukah sebagai wujud kecintaan dan dukungan sang pemilik stasiun TV untuk menutupi kelemahan kepala Negara? Mungkin ini hanyalah sebagai manifestasi apakah…
            Tulisan ini sebagai wujud apresiasi penulis terhadap stasiun TV yang dirasa terlalu berlebihan mengangkat kehidupan kepala Negara ke muka umum. Yang memprihatinkan, berita itu dimasukkan dalam acara infotainment yang biasanya mempublikasikan kehidupan selebriti. Mungkin ada baiknya jika mengadakan acara khusus yang menayangkan sisi kehidupan sang Presiden secara eksklusif. Hingga tak lahir ungkapan “PRESIDENKU, SELEBRITIS YANG TAK GLAMOR…”
Share

About Me

Foto Saya
Fahmi Faneja
Fundamental, Sosialis, Sekuler dan Liberal....
Lihat profil lengkapku
FAHMI FANEJA. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut