Minggu, 03 Juni 2012

postheadericon Selamatkan (Di-da)ri “Radikalisme” Boyband dan GirlBand


‘Telinga sama berdaun, selera boleh berbeda’

Dalam perjalanannya, boyband ataupun girlband memang selalu mendapat tempat di hati masyarakat banyak. Keadaan ini bisa dilihat dari acara li(ve/p)  musik yang tiap harinya menjejali acara-acara televisi, dari mulai pagi hingga petang penari sekaligus penyanyi itu tampil di layar kaca. Tak ada sedikitpun rasa canggung mereka saat harus tampil lipsing di hadapan penggemarnya. Rasa-rasanya dalam kamus mereka tidak ada yang namanya profesionalitas.


Memang bagi penikmat dan pengagum mereka, musikalitas boyband dan girlband adalah irama yang layak dan bahkan enak untuk didengarkan. Tidak salah memang, namun ada sedikit kejanggalan dari mereka yang sering disebut-sebut sebagai budak lebay. Fanatisme yang berlebihan kini diekspos infotainment, sebuah fenomena ganjil yang mungkin bisa mengundang cibiran untuk mereka para fansnya.

AGAMA CHERRY BELLE dan AGAMA SMASH. Seperti itulah nama yang ada di account tweeter menurut salah satu infotaiment. Sebuah konyolitas dari mereka yang seolah-olah bangga dengan nama dan apa yang mereka punya. Jelas, sebuah nama harus memiliki filosofi, maksud, tujuan dan harapan. Penamaan itu agak sedikit memberikan celah untuk dikritisi. 

Bila melihat definisi agama secara etimologi, dalam pemahaman yang sederhana, agama adalah sebuah aturan. Agama apapun itu, jelas mempunyai aturan untuk penganutnya. Lalu, aturan  apakah yang ada dalam kedua agama di atas. Secara universal agama terdiri dari Dikotomi agama samawi dan ardi. Masalahnya, Masuk dalam kategori mana kedua agama itu? Mungkin termasuk ke dalam agama jadi-jadian. Karena memang sekarang telah banyak agama baru yang langsung menarik perhatian.

Pun dalam unsur-unsur agama, Unsur agama terdiri dari: ritus, kredo, sarana ritus dan ummat. Pertanyaannya, Ritual seperti apa agama chibi dan smash? Akidahnya bagaimana agama tersebut? Apa dan di mana tempat ibadah mereka? Siapa ummatnya? Adakah semua itu bisa melengkapi syarat untuk disebut sebagai agama, walaupun agama jadi-jadian? Tapi untuk ummatnya mungkin ada, yaitu orang-orang yang memang memiliki loyalitas pada idolanya.

Mungkin semua itu adalah tindakan konyol dari pemuja berhala-berhala boyband dan girlband. Bagaimana tidak kongyol, orang yang mereka puja juga tidak menginginkan penamaan itu. Meski menurut mereka penamaan agama di atas bukanlah seperti agama-agama yang ada. Namun Tidaklah salah dan tiadalah berdosa jika soal-soal di atas diketengahkan pada mereka.  Memang menurut pernyataannya, Dengan tenang dan bangganya penyembah agama cherry bell yang disebut sebagai twiboy atau entah tweeboy menyebutkan + “agama di sini bukanlah agama seperti agama yang kebanyakan, dan orangpun tak kan menganggapnya sebagai agama, karena saya juga tahu orang Indonesia tidak bodoh

Sungguh lucu pernyataan itu (meski redaksi katanya tidak sama persis, namun penulisan yang dibedakan adalah memang seperti itu), ada yang perlu digarisbawahi dari kata-katanya, dan sudah digarisbawahi dan diblood. Orang Indonesia memang tidak bodoh dan justru mereka penganut agama inilah yang bodoh dan tolol bahkan. Agama tidaklah sembarang, tapi kenapa mereka menamakannya AGAMA CHERRY dan AGAMA SMASH?  Ini jelas merupakan suatu kedunguan dan kebegoan. Sudah tahu agama adalah konsep kebenaran umum, masih ingin memberinya nama agama.
Share

0 komentar:

About Me

Foto Saya
Fahmi Faneja
Fundamental, Sosialis, Sekuler dan Liberal....
Lihat profil lengkapku
FAHMI FANEJA. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut