Minggu, 12 Februari 2012

postheadericon Jangan Takut Menolong

Tulisan ini terinspirasi dari pelajaran ketika duduk di bangku Sekolah Dasar. Cerita ini sudah sangat-sangat  terkenal, Saya lihat di google pun demikian. Meski ceritanya agak sedikit berbeda tapi isinya tetap sama. Saya di sini ingin turut berpartisipasi dan membumbuinya dengan sedikit teori yang saya pelajari.

Saya tidak akan mengisahkannya dengan begitu lengkap, karena saya sudah tidak ingat lagi alurnya. Sehingga khawatir ada perbedaan yang signifikan. Inilah cerita versiku…



Alkisah tersebutlah seekor semut yang tercebur ke dalam kubangan air. Dia berusaha berenang untuk menyelamatkan dirinya, namun usaha yang dilakukannya sia-sia. Entah bagaimana ceritanya,,,tiba-tiba datanglah seekor burung merpati yang menghampirinya. Dengan cerdiknya dia mematuk ilalang dan memberikannya pada semut tadi. Dan sang semut hitampun bisa selamat berkat merpati tadi. Kedua hewan berbeda itupun berpisah setelah sebelumnya mungkin berdialog cukup a lot.

Singkat cerita, sang semut melihat seorang pemburu yang sedang mengarahkan senapan layaknya punisher. Dilihatnya arah ujung senapan itu, dan terdapatlah merpati yang telah menyelamatkan nyawanya. Dengan cepat dia menjatuhkan dirinya dari atas dan hinggap di pundak sang punisher. Segeralah dengan pintarnya dia menggigit pemburu itu yang membuatnya kesakitan dan menarik pelatuk senapannya tanpa sadar dan tak terarah. Hingga, merpati yang menyadari akan bahaya yang mengintainya terbang menjauh.

Dalam perspektif teologis, kebaikan yang dilakukan akan dibalas kebaikan pula oleh sang pengadil. Dia tak akan menelantarkan kebaikan seorang hamba-Nya, pun dengan seekor hewan yang tak berakal. Asistent Rakib akan mencatatnya dengan antusias.

Dan dalam perspektif sosiologis, George Homans pernah menyinggungnya. Dalam teori pertukaran yang dia angkat. Perbuatan itu mengandung cost (biaya) dan reward (untung), inti dari teori ini mungkin menekankan pada “apa yang kita lakukan dan apa yang kita dapat”. Meski Homans sedikit menghilangkan sikap ikhlas, tapi setidaknya dia memberi petunjuk pada kita dalam bidang keilmuan sosiologi.

Begitulah… kebaikan setidaknya akan senantiasa berbuah. Dengan atau tanpa disadari, langsung ataupun tidak, kita akan memetiknya. Kisah semut dan merpati memberi kita pelajaran yang berharga. Meski hanya bersemi di dalam dunia fable, tapi setidaknya orang berakal patut meniru sikap menolong dan balas jasa dari hewan yang tak berakal itu.
Share

0 komentar:

About Me

Foto Saya
Fahmi Faneja
Fundamental, Sosialis, Sekuler dan Liberal....
Lihat profil lengkapku
FAHMI FANEJA. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut